Sudah
sebulan ini saya agak stress dengan kondisi Al yang sudah beberapa kali sakit
walaupun cuma batuk pilek. selain ada rasa ga tega pas liat baby jadi ga
nyaman, dia juga jadi sangat rewel dan sulit tidur. Mungkin karena sulit
bernafas, demam dan batuknya berdahak. apalagi saya wanita karir yang dari
senin sampai jumat lebih banyak menghabiskan waktu di kantor, jadi tidak bisa
full monitoring baby Al di rumah.
Akhirnya saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter
spesialis anak, and she said sebaiknya bayi dibawah usia 6 bulan jangan diberi
obat. solusinya yah diuap biar bantu si baby ngeluarin ingus dan dahak sendiri.
Pas dicek ternyata lumayan mahal juga kalau harus rutin uap di rumah sakit,
akhirnya saya dan suami berinisiatif untuk membeli alat uap (nebulizer) dan
perlengkapan nebu lainnya seperti:
- NaCL khusus nebu : sebagai
cairan yang membantu proses penguapan
- Ventolin nebu : sebagai
cairan yang membatu mengeluarkan ingus si baby
- Bisolvon nebu : sebagai
cairan untuk mengeluarkan dahak si baby dan meredakan batuk
- kalau demam, si baby ketika diuap kita campur dengan Sanmol Drop
(semua harus berdasarkan resep dokter ya, karena kita tidak boleh kira kira sendiri takarannya)
*penting!!!
·
Jangan mengira-ngira sendiri dosis obat. Dosis untuk anak diberikan
sesuai dengan berat badannya, bukan usianya. Karena itu, jika ingin menggunakan
obat yang sama, hubungi dokter atau tanyakan pada apoteker untuk mengetahui
takaran yang pas. Baca juga dengan seksama lembar informasi dalam kemasan
obat.
·
Selalu gunakan alat ukur yang sesuai.
Penakaran dosis harus selalu menggunakan sendok takar, pipet, atau cup yang
disertakan dalam kemasan obat.
·
Mengatur jarak pemberian tiap dosis lebih
penting daripada memberikan obat pada jam yang sama tiap harinya.
·
Jangan menambah dosis jika sakit si
kecil tak kunjung sembuh, lebih baik bawa anak ke dokter
·
Jangan memberikan setengah dosis obat
dewasa untuk anak. Kecuali memang mendapat petunjuk dari dokter.
(baby almair sedang diuap)
Alhamdulillah
setelah diuap sehari 3x baby Al sudah mulai sehat lagi...
well,
setelah saya search di artikel tentang parenting ternyata kalau anak kita titipkan di daycare atau kita titipkan di
rumah orang tua/saudara yang memiliki anak-anak juga yang sudah sekolah, maka
ada kemungkinan bayi akan lebih sering sakit. Karena lebih banyak virus
/bakteri yang dibawa oleh mereka ke rumah saat mereka dekat dengan baby kita.
Memang harus lebih menjaga kebersihan dan waspada, seperti wajib mencuci tangan
sebelum memegang si baby atau tidak berdekatan dulu dengan si baby saat lagi
sakit.
Saat dilahirkan, bayi umumnya
cukup terlindungi dari penyakit berkat antibody yang ‘diwariskan’ ibunya lewat
plasenta dan ASI. Sayangnya antibody tersebut berangsur-angsur surut
kekuatannya setelah 6 bulan dan karena sistem kekebalan tubuhnya masih ‘lugu’
dan masih beradaptasi dengan ancaman dari lingkungan sekitar, maka anak jadi
sering sakit.
Di usia 6 bulan ke atas, kemungkinan besar bayi kita juga sudah lebih sering berinteraksi dengan anak-anak serta orang dewasa lain, serta mulai makan makanan pendamping ASI, itu artinya ia lebih rentan terpapar kuman-kuman penyebab penyakit.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk
menjaga kesehatan si kecil saat
‘pergaulannya’ makin luas:
• Yang pasti, pastikan asupan gizinya cukup dan seimbang. Masukkan aneka sayur dan buah-buahan dalam menu hariannya untuk meningkatkan antioksidan yang akan membantu kekebalan tubuhnya.
• Kalau kita menyusui, teruskan pemberian ASI hingga si baby berusia dua tahun. ASI mengandung semua nutrisi dan antibodi yang berperan sangat penting dalam memperkuat sistem imunitas tubuh anak.
• Jangan pernah meremehkan kebersihan. Bersihkan botol susu dan alat makannya dengan seksama dan pastikan kebersihan tetap terjaga saat kita menyiapkan makan anak.
• Hindarkan anak dari tempat-tempat di mana banyak sekali orang berkumpul. Dengan begitu banyaknya orang yang entah membawa kuman apa saja, akan susah untuk melindungi diri dari kuman-kuman berukuran mikroskopis yang beterbangan di udara dan terhirup melalui pernapasan. Kalau harus membawa anak ke area publik yang ramai, usahakan agar ia tetap berada dalam stroller atau gendongan kita ya mom. Itu untuk menghindari kemungkinan cubitan atau sentuhan gemas orang lain terhadap bayi kita, juga untuk mengurangi kontak anak dengan benda-benda di tempat umum yang mungkin jadi tempat hinggapnya kuman.
• Imunisasi terbukti sangat membantu dalam pencegahan penyakit. Jadi pastikan imunisasinya lengkap sesuai jadwal.
Di usia 6 bulan ke atas, kemungkinan besar bayi kita juga sudah lebih sering berinteraksi dengan anak-anak serta orang dewasa lain, serta mulai makan makanan pendamping ASI, itu artinya ia lebih rentan terpapar kuman-kuman penyebab penyakit.
• Yang pasti, pastikan asupan gizinya cukup dan seimbang. Masukkan aneka sayur dan buah-buahan dalam menu hariannya untuk meningkatkan antioksidan yang akan membantu kekebalan tubuhnya.
• Kalau kita menyusui, teruskan pemberian ASI hingga si baby berusia dua tahun. ASI mengandung semua nutrisi dan antibodi yang berperan sangat penting dalam memperkuat sistem imunitas tubuh anak.
• Jangan pernah meremehkan kebersihan. Bersihkan botol susu dan alat makannya dengan seksama dan pastikan kebersihan tetap terjaga saat kita menyiapkan makan anak.
• Hindarkan anak dari tempat-tempat di mana banyak sekali orang berkumpul. Dengan begitu banyaknya orang yang entah membawa kuman apa saja, akan susah untuk melindungi diri dari kuman-kuman berukuran mikroskopis yang beterbangan di udara dan terhirup melalui pernapasan. Kalau harus membawa anak ke area publik yang ramai, usahakan agar ia tetap berada dalam stroller atau gendongan kita ya mom. Itu untuk menghindari kemungkinan cubitan atau sentuhan gemas orang lain terhadap bayi kita, juga untuk mengurangi kontak anak dengan benda-benda di tempat umum yang mungkin jadi tempat hinggapnya kuman.
• Imunisasi terbukti sangat membantu dalam pencegahan penyakit. Jadi pastikan imunisasinya lengkap sesuai jadwal.
by:parenting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar