Sabtu, 31 Januari 2015

lisan kita


pagi ini syukur Alhamdulillah bumi bagian depok diguyur hujan...
setelah bangun tidur, sholat subuh yang itu pun terbangun karena almair sudah tengkurep di sebelah saya sambil cubit- cubit pipi maminya (bangunin biar maminya ga kesiangan sholat subuh), jadi anak sholeh terus ya nak :)

seperti biasa rutinitas pagi hari, mandiin almair, bikini bubur lalu nyuapin sampai almair kenyang dan setelah kenyang biasanya almair langsung zzzz........bobo! hihi lucu, nah...ini dia saatnya saya ngeblog. jadi ibu memang dilatih untuk lebih menghargai waktu dengan seeebaik-baiknya.

kemarin saya belajar tentang sesuatu yang tanpa sadar sering kita lakukan, padahal sih hal sepele tapi dampaknya ga baik dan kalau kita tinggalkan sih sebenernya ga ada ruginya buat kita.


yup! its about lisan.
seperti kata Rasulullah SAW: ummatku akan memenuhi perintah Allah untuk sholat,zakat,puasa dan ibadah lainnya, tapi akan sulit untuk mereka menjaga lisan.

super duper sulit memang saya rasa sendiri, tapi mulai dikurangi sedikit demi sedikit pasti lama-lama terbiasa. membuat kebiasaan baik memang tidak bisa seinstan bikin indomie(ketauan deh hujan-hujan gini enaknya makan mie rebus anget pake telur) eeh...back to laptop yah. ini harus dilatih dan dibiasakan agar menjadi kebiasaan yang baik. saya berniat akan memulai dari sekarang untuk mengurangi yang namanya ngomong yang kurang baik, missal nih yah yang sering saya lihat khususnya di medsos:

spontan pas lihat orang cantik: "iiih tabarruj tuh, ih paling cantiknya cuma karena make up aja, ah itu mah karena perawatan doang cantiknya".
helloo... mau cantiknya karena apa juga lisan kita ga berhak buat ngomongin mereka yang enggak-enggak, kalau cantik yah itu karena Maha Besar Allah dengan luarbiasa ciptaanNya...subhanallah.
lagi juga kan ga semua cantik itu tabarruj, dan tabarruj itu letaknya di hati masing-masing  cantiknya niatnya buat apa. jadi agak aneh juga yah kalau menuduh orang lain tabarruj seolah kita bisah baca hati dan pikiran orang lain.
belajar menerima kalau ternyata banyak orang yang lebih cantik dari kita itu lebih bijak lho, belajar menerima kalau ternyata banyak orang yang dilebihkan hartanya oleh Allah itu lebih berkarisma daripada cuma bias bilang:"ih tuh orang kerjaannya belanja melulu, gak pernah sedekah kali yah".
bukankah sedekah yang baik itu jangan sampai diketahui orang lain, masa yg mau sedekah harus bilang-bilang ? hayooo...

adalagi misalnya, "itu hijabers kok lebay banget pake kalung-kalunglah, bajunya macem-macemlah, itu juga designer hijab tapi gak ngajarin cara berhijab yang bener".
padahal bisa jadi orang yang kita omongin ga baik ternyata agamanya dan hatinya lebih baik dari kita dan Allah lebih sayang sama mereka.

big no no to menghinakan orang lain apalagi gak tau kebenarannya alias cuma ikut-ikutan biar ditemenin padahal yang nemenin kita bukan teman yg baik...amit-amit yah,,,hehe

mungkin ini resolusi terberat buat setiap orang dalam hidupnya, tapi sebagai motivasi saya yaitu: memang jalan ke surga dipenuhi hal-hal yang gak enak prosesnya.
mudah-mudahan kita selalu menjadi orang yang bias menjaga lisan, yang selalu menyampaikan kebaikan walau masih dalam proses belajar dan selalu mencintai saudara sesama muslim agar selalu terjalin ukhuwah yang indah dan diridhoi oleh Allah. aaamiiin..

next, masak indomie dulu yuk! hihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar