Senin, 21 Maret 2016

Jadi Ibu Wajib Capek

Jadi ibu wajib capek

"Pegeelll cyiiin..capek banget..lelah hayati..."

Kira-kira ya gitu jadi ibu, kalau sudah menyandang gelar ibu harus siap capek.
Pengalaman momong almair yang memang saya biasakan dari dulu dekat dengan buku, awalnya saya kasih buku cerita kecil dan buku bantal ternyata cukup tertarik walau hanya dibolak-balik lihat gambarnya. Sekarang sudah mulai suka mewarnai(baca:corat-coret) dan sesekali kertasnya disobek. Gapapa menurut saya daripada almair terlalu asyik menonton atau bermain tablet. Lama-lama saya ganti buku almair dengan board book yang pasti anti robek dan anti lecek. Ya...walaupun kadang sampai kering nih tenggorokan ngedongengin almair atau menjelaskan isi bukunya tapi setidaknya saya senang karena almair juga senang😊 sering saya bosan karena almair maunya buku itu lagi jadi saya karang-karang sendiri deh ceritanya..wekekekek.  Jadi inget dulu suka minta di dongengin sama papa tiap sebelum tidur dan papa selalu dongengin kisahnya JOKO TINGKIR tapi ceritanya tiap malam selalu bisa beda (mungkin kaya gini yang papa rasain ya)hihi

Berhubung anak baru satu jadi almair kalau main di dalam rumah pasti ngajakin maminya terus, main mobil-mobilan, main alat musik, sekedar bercanda di depan cermin, main bola bahkan sampai main tindih-tindihan pun sama maminya(maklum anak cowo)hihi😀.
Nah, kalau sudah jam 4 sore biasanya almair disamper sama temen-temennya buat main di halaman. Mainnya ya macem-macem, kadang naik mobil-mobilannya, main sepeda, kejar-kejaran, godain kucing-kucing sampai kecakar(tapi gak kapok), sengaja cari-cari jalan yang ada kubangan airnya atau ngasih minum kucing pake air ac yang netes ke ember😅

Kebayang dong kotornya kaya apa, lagi-lagi saya cuma bisa bilang...gapapa😊
Namanya juga lagi banyak mau tau ya nak😊
Jadi kalau ga kepepet banget ya ga akan saya kasih nonton, ya saya jatahin sih satu hari max 2 jam. Perjuangan banget memang awalnya tapi nanti hasilnya pasti ga akan menyesal. Rumah berantakan itu pasti, baju nodanya banyak banget apalagi, sehari ganti menu masakan lebih dari 3x karena almair bosenan itu juga biasa....alhamdulillah nikmatin aja. Banyak berguru dengan yang dianggap ahli dalam parenting islami itu mendukung banget ternyata. Sering bertemu dengan teman-teman shalihah juga bikin saya jadi mikir "ih,tuh orang bisa sabar bgt ya masa gue enggak!".
So....jadi ibu ya wajib capek demi membentuk karakter dan kebiasaan anak dengan baik😊

I love you almair, semangatin mami terus yaaa😘😘😘

Selasa, 01 Maret 2016

Belanja ditemenin si pacar kecil

Assalamu'alaikum semuanya😊

Udah lama ga posting,
Ceritanya beberapa hari yang lalu saya berencana untuk sekedar main ke sebuah mall dan karena papinya masih sibuk di kantor...jadilah saya ke mall ditemenin sama si pacar kecil yang pinter bin lucu bin jail ini nih.

Yang rencananya mau refreshing, santai-santai sambil jalan-jalan liat diskonan eh malah jadi fitnes di dalem mall. Hadooooh, gimana engga?
Si pacar kecil ini ga mau dituntun, ga mau anteng dan ga mau dipegangin.
Maunya lari-larian sambil pilih-pilih baju sendiri😅
Ampuuuun....

Belum lagi kalau tiba-tiba ada manekin atau gambar2 kartun, langsung deh cengar-cengir sendiri sambil dipegang-pegang dan kita harus stay di situ beberapa menit nungguin si pacar sampe puas liat-liatnya.

Kurang lebih sih emang gini situasi dan kondisi kalau belanja bareng almair, seru deh pokoknya! Mau coba?xixixixi😀

Senin, 19 Oktober 2015

Hijabku...Tiket Surgaku...

Nama kecilku Kiki, iya...aku memang familiar dengan nama itu sedari aku kecil. Aku tumbuh dikeluarga yang cukup faham ilmu agama. Bunda berhijab setelah melahirkan adikku yang pertama. Setelah lulus SD aku di sekolahkan di sebuah SMP-IT (Islam Terpadu) yang mewajibkan dan mengajarkan semua muridnya untuk menutup aurat sempurna dan menanamkan ilmu-ilmu agama yang sesuai dengan syariat. Aku sudah menolak karena cita-citaku ya sekolah di SMP negeri dengan seragam lengan pendek dan rok pendek yang menurutku pada saat itu keren banget. Tapi apa daya papa tetep keukeuh menyekolahkan aku di sana.

Tadinya aku cukup kuwalahan dengan sekolah yang jam belajarnya sangat padat ini dan bisa dibilang sehari full pake banget. Semua pelajaran umum dan agama lama-lama jadi rutinitas yang mengasyikkan untukku. Tapi setelah lulus aku melanjutkan sekolah di sebuah SMA Islam yang cukup bergengsi, kebanyakan murid perempuannya memakai jilbab hanya di sekolah saja karena memang seragam kami begitu. Sampai di sekolah SMA yang baru aku bertemu dengan teman-teman baru yang menurutku cukup asing dengan cara berpakaian dan gaya bicara mereka yang lebih ceplas-ceplos kali ya. Kalau aku ke sekolah pakai seragam yang agak longgar dan jilbab menutup dada pasti teman-temanku langsung make over gayaku ini. Mereka bilang bajuku terlalu besar jadi mereka menawarkan diri untuk mengecilkan seragamku agar lebih pas dibadan. Alhasil setelah dikecilkan papaku marah dan seragamku digunting dan dijadikan keset. Uuuh....sakitnya tuh di sini rasanya. Jadilah aku seminggu ke sekolah pakai baju bebas karena pihak sekolah bilang butuh waktu 1 minggu untuk membuatkanku seragam baru yang jumlahnya kurang lebih ada 3 jenis seragam, tapi tidak termasuk baju olahraga yaa...

Di SMA aku hanyut dengan pergaulan yang baru aku kenal, pakai jilbab pun sudah mulai makin ke atas dan tidak menutup dada, poni miringku sengaja ku perlihatkan seperti teman-temanku yang lain. Waktunya bimbel tidak jarang aku pakai untuk jalan ke mall, bioskop atau cafe untuk sekedar nongkrong dengan teman-temanku. Walaupun demikian prestasiku ga turun-turun banget sih dan aku bisa melanjutkan kuliah di sebuat PTN di depok. Di sana aku mulai kost karena jarak kampus dan rumah cukup jauh.

Di kampus gaya berpakaianku hanya dengan celana jeans ketat dan kaos tapi masih pakai jilbab paris yang ukuran mini dan nerawang. Ga jarang pakai celana jeans yang sengaja aku bolong-bolongin di bagian paha dan dengkulnya  yang aku rasa waktu itu keren,hehe. Yup, aku kuliah di jurusan technic graphic yang mayoritas temanku laki-laki. Jadi setiap hari pun aku nongkrongnya kebanyakan sama laki-laki. Walaupun di kampus banyak kegiatan islami tapi entah kenapa tidak ada rasa tertarik untuk sesekali mengikutinya. Walaupun malas belajar dan keseringan nongkrong, Alhamdulillah Allah selalu memberiku kemudahan dalam mendapatkan nilai yang baik. Terbukti aku lulus sidang dengan nilai A. Jadi orang tuaku ya baik-baik saja dan lama-lama mulai menerima dengan perubahan penurunan kualitas iman anaknya ini.

Di semester akhir kuliah aku mulai berkomitmen serius dengan seorang teman laki-lakiku yang sebenarnya kami sudah saling mengenal sejak awal kuliah tapi mungkin karena teman dekat laki-lakiku cukup banyak jadi kami baru bisa dekat ketika seorang dosen memberi tugas dan kami berdua 1 kelompok. Orang tuaku pun akhirnya tau kalau anaknya pacaran. Awalnya aku takut karena papa bundaku tidak membolehkan anaknya pacaran tapi mungkin karena waktu itu aku dan pacarku sudah sama-sama bekerja dan pacarku pun sudah menemui orang tuaku, mereka mengizinkan dan langsung ditanya kapan mau nikahnya???nah lho....

Kedua keluarga pun memutuskan akhir tahun kami harus menikah. Ohya, dari akhir-akhir masa kuliah sampai aku bekerja gaya hijabku sudah lebih feminin , ala ala hijabers gaul yang hijabnya digaya-gayain. Dan hampir setiap hari aku diminta memberikan tutorial hijab terbaru kepada teman-teman kantorku di sebuah bank. Selain bekerja di sebuah bank aku juga freelance sebagai model hijab yang menurutku menyenangkan, selain dapet photo bagus dapet duit lebih juga. Ada juga beberapa temanku yang akhirnya memutuskan untuk berhijab karena aku memang mengajaknya berhijab walaupun masih jilbab gaul yang mengedepankan fashion trend saat itu.
Di sini aku tidak menceritakan hubunganku dengan pacarku karena memang fokusnya ga kesitu ya dan kami LDR. Pacarku itu kerjanya keluar kota terus, jadi jarang banget ketemu.

Next, akhirnya aku menikah dengan pacarku itu... sesuai dengan rencana 1 September. Dan itu terjadi dua tahun yang lalu, moment yang bersejarah buat kami karena dengan menikah kami menjadi pribadi yang lebih dewasa. Selang 2 bulan menikah, aku hamil. Padahal rencananya aku mau menunda kehamilan karena merasa belum siap, tapi Allah berkehendak lain. Allah mau aku segera menjadi ibu yang penuh kasih sayang dan ingin suamiku menjadi ayah yang lebih bertanggung jawab dan bijaksana. Sampai saat ini anakku sudah berusia 1 tahun 3 bulan. Namanya sering aku sebut-sebut di blog ini, baby Almair. Anak yang mengubah aku dan suamiku menjadi diri yang lebih bijak,sabar dan penuh kasih sayang.

Seiring berjalannya waktu aku mulai merasa bosan dengan hidup ini, padahal sudah berusaha aku atasi dengan berlibur, main sama teman, hangout bareng keluarga, nonton, atau sekedar makan di luar sambil cari udara segar. Almair juga sudah tambah besar jadi aku putuskan untuk resign dari pekerjaanku dan berniat untuk berkarir di dalam rumah tanggaku ini tentunya menjabat sebagai istri dan ibu yang produktiv...aamiiiin.

Awalnya agak canggung juga dengan rutinitas baru ini, tapi rasa bahagia bisa dekat dengan anak itu memang tak terbayarkan. Setiap hari bisa nyiapin sarapan anak dan suami(walaupun awalnya sering nelponin bunda buat nanya resep), nganter suami berangkat kerja sampai depan pintu dengan senyuman, mulai fokus dengan bisnis ringan, belajar masak, jadi ibu guru juga buat anak sampai akhirnya aku merasa ini lho passion saya. Tsssaaaaah.....

Entah bagaimana awalnya sampai akhirnya aku bergabung dengan group liqo akhwat. Pastinya setiap liqo aku menyesuaikan untuk berpakaian syar'i seperti yang lain walau kalau keluar rumah masih pake jilbab gaul. Aku merasa kelelep kalau hijab syar'i dikenakan di badanku yang kecil ini, rasanya belum sreg dan kurang keren aja. Tapi lama-lama aku merasa seperti sedang berbohong. Akhirnya aku mulai memanjangkan lagi jilbab dan pakaianku + kaos kaki.
Aku sempat merenungkan tentang diriku ini, Allah sudah menjadikanku wanita sempurna...sempurna bagiku karena aku telah memiliki seorang suami dan anak. Berkah yang Allah berikan selalu mengalir pada diriku lewat hal-hal yang seringkali tidak aku sadari. Aku sebenarnya tau kalau tugasku hanya TAAT kepadaNya, tapi kenapa sulit? Aku selalu menunda dan beralasan butuh proses. Tapi bukankah sebuah proses harus ada progres? #JLEB

Aku tuliskan semuanya dalam sebuah buku sambil menitikkan air mata, hati ini cukup sakit rasanya mengingat dosaku yang mungkin tak bisa aku tebus karena minimnya akhlak baikku. Selain itu aku merasa berkewajiban menjadi seorang ibu yang bisa dicontoh anakku kelak. Bagaimana mungkin aku berangan ingin anakku hafidz qur'an kalau ibunya saja belum mau taat sepenuhnya? Bagaimana pantas aku berangan ingin anakku jadi anak shalih kalau ibunya saja tidak mau jadi wanita shaliha? Bagaimana bisa anakku selalu mendoakanku ketika Ia sudah sukses kalau ibunya saja jarang berdoa? Cukup sesak juga rasanya saat aku berfikir seperti itu.

Bismillahirrohmaanirrohiim....
Aku niatkan saat itu juga kalau aku akan merubah diriku menjadi lebih baik, menjadi hamba yang sepenuhnya menghambakan dirinya pada Rabbnya, menjadi hamba yang berusaha lebih taat pada Rabbnya. Jadi di sini yang aku rubah awalnya bukan akhlakku dulu tapi justru penampilanku dulu. Tapi ternyata penampilan baruku ini seperti kendaraan ternyamanku, karena selalu mengantarku kepada kebaikan dan dengan sendirinya akan berhenti ketika hati ini merasa tidak pantas melakukannya dengan hijab yang mengulur seluruh tubuh ini.

Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti, dibilang ribet ya pasti ribet karena yang dipakai semua serba panjang, dibilang gerah ya gerah tapi pasti lebih gerah di neraka. Kalau ditanya, kenapa aku harus berhijab syar'i ya Allah?
Allah pasti menjawab, karena dengan hijabmu itu yang akan mengantarkanmu ke surgaKu, dengan pahala berhijab dan dengan pahala bersabar karena kamu ingin taat padaKu.

Aku baru mengerti bahwa Allah mengajarkan arti cinta lewat setiap perintahNya, Allah memuliakan dan melindungi pesona wanita lewat setiap caraNya.
Kalau dengan seperti ini aku bisa mengantarkan papa,bunda dan keluargaku ke surga, tolong berikan surgaMu ya Allah...bantu mereka agar dapat meraih ridhoMu...

Ya Allah...tuntun dan ajari aku tentang istiqomah, agar selalu menjadi hamba yang bersyukur dan tidak pernah mengeluh.
Jaga aku...jaga keluargaku agar tetap mulia ya Allah...
Ya Allah yang Maha Pengasih, sayangiku dengan melebihkan sabar pada hatiku...
Cintai aku dengan menitipkan ikhlas pada setiap langkahku...
Bimbing aku sampai berhenti di depan pintu surgaMu nanti bersama papa, bunda,suamiku,anak-anakku dan seluruh keluargaku...aaamiiiin

Minggu, 18 Oktober 2015

Pesan singkat untukku

Jangan meremehkan yang sedang belajar menjadi shalihah,
Karena untuk seperti itu mereka telah melalui banyak ujian
Yang sebaiknya kita bantu kuatkan walau hanya dengan senyuman keikhlasan😊

Jangan mencibir yang kita anggap jauh dari kata baik,
Karena Allah maha membolak balikan hati
Siapa yang tau suatu saat mereka jauh lebih baik dari diri ini
Jauh lebih dicinta dari diri ini

Ikhlas dengan segala sesuatu tidaklah mudah
Tapi percaya kalau dengan ikhlas
Wajah ini akan selalu berseri
Hati ini selalu lapang
Bibir ini selalu mengucap syukur dan tersenyum

Ya Allah, aku selalu punya banyak pertanyaan untukMu

Kadang aku merasa yang terjadi padaku menyakitkan tapi Engkau membisikkanku agar aku lebih kuat

Kadang aku merasa kehilangan tapi Engkau membisikkanku agar aku ikhlas

Kadang aku merasa sedih yang sangat dalam tapi Engkau selalu menyayangiku dengan melebihkan sabar padaku

Ya Allah, pantaskanlah aku untuk selalu mendapatkan ridhoMu....aaamiiin

_fiqiheldhakarina

Senin, 15 Juni 2015

Jodoh di Tangan Allah

Weekend kemarin saya dan keluarga besar dari pihak suami semua turut berbahagia atas pernikahan kakak iparku, selamat ya uda fadhli dan ceceu ami (begitu sapaan akrab kami).
Memang saya dan suami menikah terlebih dulu sebelum kakak kandung suami saya menikah...yah, namanya jodoh mana tahu kapan datangnya. Ketika dua insan sudah saling bertemu dan saling cinta maka memang harus disegerakan menikah, tak pandang adat atau kebiasaan tapi dalam Islam begitulan sejatinya cinta yang suci.

Waktu itu kami berharap dengan pernikahan saya dan suami yang mendahului kakak kami, semoga kakak semakin berbesar hati dan semakin semangat menjemput jodohnya..alhamdulillah...setelah kami memiliki seorang anak, kakak kami bertemu juga dengan jodohnya. woww...terbayang dong bahagianya seperti apa...

Karena calon istrinya tinggal di puncak, maka acara pun diselenggarakan di sana. Saya dan suami berfikir, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. So, kami berangkat ke puncak sehari sebelum acara, sekalian ajak almair(anak kami) jalan-jalan. Dari mulai mampir ke cimory, main sapi-sapian buat baby, berenang sama-sama sampai almair yang tadinya ketawa-tawa jadi kedinginan, jalan-jalan malam sambil cari-cari parsel buah, sampai hari H pun tiba.

Uniknya acara di selenggarakan di perkebunan sayur organik, kebayang dong suasananya fresh banget. Jarang-jarang nemu tempat kaya gini di Jakarta.
Persiapan semua sudah keluarga besar kami lakukan dari jauh-jauh hari sebelum acara. Mulai dari pemilihan dresscode,menyiapkan seserahan,dan masih banyak lainnya seperti repotnya persiapan pernikahan pada umumnya. Dalam pemilihan dresscode, ini yang lucu karena kebetulan saya yang diberi tanggung jawab untuk memilihkan dresscode keluarga, untuk perempuan saya pilihkan blazer maroon dan gold di padu rok jodha yang super lebar dan untuk yang laki-laki saya pilihkan kemeja maroon slim fit dengan dasi kupu-kupu..hihihi...suami saya yang tadinya super anti pake dasi kupu-kupu mau ga mau dipakai juga deh karena kalau dia ga mau pake yang protes bukan hanya istrinya, tapi seluruh keluarga juga protes dong karena ga samaan..hahaha rasanya menang deh berhasil bikin suami mau pake dasi kupu-kupu.

Well, semua yang kita dapatkan memang ada harganya entah dari usaha atau kabaikan yang selama ini kita tanam, seperti itu juga jodoh,hidayah dan rejeki yang harus kita usahakan sendiri bukan kita tunggu. kalau mau deket sama jodoh ya deketin aja yang nentuin jodoh kita, karena semua pasti selalu bermuara kepada Allah sebagai tuhan kita...
terimakasih ya Allah atas segala nikmatmu kepada kami dan tambahkanlah nikmatmu bagi orang-orang yg selalu bersyukur...segerakanlah jodoh bagi yang sedang berusaha mencari jodohnya, lapangkanlah rizki bagi yang membutukan rizkimu ya Rab...aamiiiin









Senin, 04 Mei 2015

New job

Assalamualaikum semuaaaa...
Sudah lama ga posting di blog ini , kira-kira seminggu lebih kali yaaa maklum kemarin memang sempat repot karena habis pindahan rumah.
Alhamdulillah sekarang ada waktu senggang buat posting lagi^^.

Hm...aku mau cerita pengalaman aku pastinya pengalaman dengan profesi baru aku, yang menyimak tulisanku sebelumnya pasti tau dong kalau sekarang aku sudah resmi resign dari profesi wanita karir dan sekarang pure ibu rumah tangga sambil merintis bisnis kecil-kecilan kita sebut saja berdagang. Aku memilih berdagang karena memang dalam islam dari 10 pintu rizki yang 9 itu dari berniaga/berdagang, so semangat ya buat semua yang berprofesi sebagai pedagang kaya akuuu..huhuhu..

Tiap hari aku disibukkan dengan hal yang jauh berbeda dari kesibukanku sebelumnya, yang tadinya bangun pagi langsung ngantor nah...sekarang bangun pagi ku terus ke pasar beli sayur buat bikin sarapan suami dan anakku. Lucu juga sih karena belum bisa masak jadi sebelum masak sering juga aku telfon bundaku nanya bumbunya apa aja ? Hayoo..siapa yang suka kaya gitu juga?

Kadang pas jadi porsinya kebanyakan secara yang makan cuma aku dan suamiku aja, kadang enak, sering juga keasinan. Tapi untungnya masih bisa kemakan sih. Selain itu yang lebih serunya lagi karena anakku sudah 9 bulan, yaaa pas banget lagi aktif-aktifnya, mulai rambatan, merangkak kesana kemari, maunya ikutan aktifitas maminya, dan seribu satu macam tingkah lucu lainnya yang cukup membuat aku olahraga setiap waktu kecuali kalau si baby lagi bobo kaya sekarang ini nih.

Selain mengerjakan setumpuk pekerjaan ibu rumah tangga yang tiada habisnya aku juga harus pintar-pintar cari waktu buat mengurus sidejob aku ini. Dari mulai mendesign, cek barang, cek bahan-bahan, cek jahitan sampai menyiapkan photo shoot sebelum upload ke medsos. Tapi ternyata bisa dijadikan ajang jalan-jalan juga lho bareng suami dan si baby almer. Ini dia dokumentasi candid yang berhasil tertangkap kamera sama om photografernya..hehe

Jumat, 17 April 2015

Olah raga hiburan keluarga

Memang sempat vakum olah raga pasca melahirkan caesar, stelah kurang lebih 6 bln akhirnya aku lari pagi juga di weekend yang mendung ini.hehehe (telat update)

Anyway...ternyata olah raga hiburan juga lho buat aku soalnya ngerasa seneng tuh sambil olah raga sambil poto-poto sambil ngobrol sambil ketawa bareng dan sambil apa aja okkeeeeh. I feel freeee...#alasyahrini
Sebenernya memang aku hobi ke mall, tapi banyak godaan kalau cari hiburannya ke mall terus, buktinya nih ya
1.laper mata, barang ga butuh gara gara kepingin doang jadi beli deh
2. Gaya hidup boros yaaa padahal udah jadi emak - emak harusnya pinter ngatur keuangan dan baiknya sisa uang itu bukan buat happy shopping tapi harusnya happy saving (tapi sayang aku belum bisa happy saving :( ...)
3. Memang sudah ada dalam agama Islam kalau seburuk-buruknya tempat adalah pasar dan sebaik-baiknya tempat adalah masjid. Why? Jelaslah soalnya yang namanya pasar memang bikin kita jadi lalai, g kenal waktu..serasa siang terus kaan kalau udah asik di dalem pasar..hehehe

Jadi aku fikir aku memang harus mengurangi hura-hura yang sifatnya melenakan..#ttssaaaah
Ya...salah satunya dengan menggantinya menjadi olah raga, selain sehat dan ajang ibadah, olah raga juga menambah keharmonisan dalam rumah tangga lhooo
Ga percaya???

Nih ya, Rasulullah aja tidak jarang lho ngajak istrinya Aisyah RA melakukan aktivitas yang menyehatkan tubuh. Rasulullah waktu itu sempat mengajak Aisyah berlomba. Aisyah mengisahkan, " aku pernah bersama rasulullah dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada para sahabat agar para sahabat berjalan duluan karena Rasul ingin mengajakku bertanding lari".

Yah kan lumayan yah buat yang pasca melahirkan kaya aku iniii..selain ngelunturin lemak juga banyak manfaat lainnya, seenggaknya setelah lari kan lumayan capek tuh dan siangnya setelah masak pastu berasa pegel dan capeknya jadi bobo siang deh dan ke mallnya lewat mimpi pas bobo siang ajah.hahaha

#curhat